KisaH Cik EpaL

Angin bertiup sepoi-sepoi bahasa. Dari kanan ke kiri, kiri ke kanan, depan ke belakang, belakang ke depan, dan begitulah seterusnya. Tanpa rasa bosan sang angin melakukan kerjanya.

Kelihatan  beberapa orang remaja lelaki mengutip epal merah yang berguguran. Salah satu epal dimakan sambil berjalan pulang. 

" Cik Epal, kenapa kamu bermuram duka? ", kata Epal 1.

" Alangkah seronoknya saya jika menjadi seperti kalian ", kata Epal 2.

" Apa yang seronoknya menjadi seperti kami? "

" Manusia lebih suka mengambil kalian yang jatuh berguguran di atas tanah berbanding saya yang berada di atas pokok "

" Kamu salah Cik Epal. Kami lebih berbangga jika kami berada di atas pohon. Kami senang diambil ibarat barang yang tak berharga. Tak perlukan usaha untuk mendapatkan kami. Hanya perlu mengutip kami di atas tanah yang kotor ini. Tapi kamu, mereka perlu berusaha. Sama ada dengan memanjat pokok atau menunggu kamu sendiri yang menggugurkan diri . "

---------------------------------

wanita ibarat epal

epal yang tak berkualiti amat senang didapati

kerana ia berguguran di tanah

tetapi epal yang susah nak dapat berada di puncak

susah dipetik, susah dicapai

Allah menjadikan begitu tinggi martabatnya

hingga tiada siapa yang berani memetiknya

hanya pemuda yang benar-benar hebat yang mampu

mungkin bukan di dunia tapi di akhirat

-------------------------------

- Biarlah jodoh bukan di dunia asalkan cinta Ilahi mengiringi -