Amarah

" Oi Bob, apasal muka tegang je ? "

Bob memandang aku sambil menajamkan pandangannya.

Ah sudah, gluurp..

" Kau... diam. Aku tengah marah ni. Nampak ni muka marah ? "

 

" Alo..rilek la bro. Sap kok lu... "

" Apa rilek-rilek ? Lu jangan buat hati wa tambah panas. "

Waa... aku bagi tahu mak aku.

" Ala Bob, jangan la marah. Tak elok untuk kesihatan. Mahunya kena strok nanti. "

Bob jeling lagi.

" Ok..ok.. mak aku cakap kalau tengah marah, kau kena duduk. "

" Pasal apa pulak ? "

" Sebab kau tengah berdiri."

Bob duduk.

" Marah lagi ? "

Bob mengganggguk.

" Baring pulak. "

Bob baring.

" Ada rasa marah lagi ? "

" Dah kurang sikit tapi still ada lagi la.. "

" Hurm.. dah kronik dah ni. "

Bob buat muka terkejut.

" Takpe, aku tahu macam mana nak buat. Ikut je step mak aku ajar ni. "

" Kau guling-guling dari sana sampai sini 3 kali. Rehat kejap. Minum air. Pastu ambil wuduk. Solat . Dah nak habis waktu ni...  "

Aku terus blah meninggalkan Bob tercenggang-cenggang.

" Cis, wa terkena. "

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Marah itu datangnya daripada syaitan, dan syaitan itu diciptakan dari api, sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air.